Siapa yang Berorganisasi Sekarang, Akan Jadi Pemimpin di Masa Mendatang

Fathurrahim Syuhadi (tengah) saat menyampakan materi LDKS: Siapa yang Berorganisasi Sekarang, Akan Jadi Pemimpin di Masa Mendatang

PWMU.CO – Siapa yang Berorganisasi Sekarang, Akan Jadi Pemimpin di Masa Mendatang. Hal ini disampaikan oleh Fathurrahim Syuhadi pada Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDKS) SMK Muhammadiyah 5 Babat Lamongan (Muhlibat), Selasa (16/6/2021).

Di hadapan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Muhlibat, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan ini menyampaikan, apabila ingin menjadi pemimpin yang baik di kemudian hari maka harus belajar berorganisasi dari sekarang, dengan berlatih menjadi pemimpin dengan sungguh-sungguh.

Ia berharap agar para kader IPM di SMK Muhlibat tidak ragu dalam belajar berorganisasi agar sukses menjadi pemimpin di masa mendatang. “Tekunlah mengikuti pelatihan dan perkaderan. Jangan merasa cepat puas. Karena belajar berorganisasi sewaktu menjadi pelajar merupakan prasyarat menjadi calon pemimpin masa depan,” jelas Wakil Ketua Kwarwil Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur ini.

Ia menjelaskan para pemimpin bangsa Indonesia dapat memerdekan dari penjajahan karena sejak pelajar sudah aktif berorganisasi. Mereka adalah pemimpin yang teguh dan kuat imannya.

Di persyarikatan Muhammadiyah, Fathurrahim Syuhadi memaparkan, para Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan jajarannya berasal dari para aktivis organisasi. Mereka ditempa sejak menjadi pelajar atau mahasiswa.

Para pemimpin adalah penggerak organisasi seperti yang dilakukan KH Ahmad Dahlan dalam menggerakkan organisasi Muhammadiyah.

“KH Ahmad Dahlan sebagai pemimpin terinspirasi dengan perintah Allah SWT dalam surat Ali Imran 104,” ujarnya sambl mengutip ayat tersebut:

ولتكن منكم امّة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر واولئك هم المفلخون

”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf (segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah) dan mencegah dari yang mungkar (segala perbuatan yang menjauhkan kita dari Allah), merekalah orang yang beruntung.”

Delapan Resep Pemimpin

Fathurrahim Syuhadi menjelaskan, ketrampilan memimpin yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa mengendalikan organisasi. Ia memberikan delapan resep ketrampilan memimpin.

Delapan resep itu ialah: dapat menyusun program kerja, membuat estimasi anggaran, membuat proposal, memimpin rapat, diskusi dan lobbying.

Selanjutnya: terampil literasi, menguasai manajemen konflik, menguasai bidang-bidang administrasi, memiliki kemampuan 3M (menghimpun, membina, dan menggerakkan anggota)

Rohim, sapaannya, menjelaskan, ketrampilan memimpin yang baik harus disertai dengan akhlak pemimpin yang baik juga. Menurutnya, akhlak yang baik itu meliputi akhlak kepada dirinya, kepada sesama pimpinan, sesama anggota dan kepada yang lebih tua yakni guru, pembina IPM, kepala sekolah, dan masyarakat

Di akhir materi ia berpesan kepada pelajar yang mengikuti LDKS agar bisa menyeimbangkan antara ibadah, belajar, dan berorganisasi. Selanjutnya didukung dengan tertib beribadah, tertib belajar dan tertib berorganisasi.

“Di saat pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda berakhir, para aktiVis IPM jangan lupa tetap menjaga prokes,” ujar Ketua Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) Babat ini

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Muhlibat, Muhtaris Syafii MPdI, menyampaikan kegiatan ektrakurikuler dan IPM selama pandemi sempat berhenti. Hampir setahun anak-anak daring

“Saat ini, dengan tetap menjaga prokes, para pimpinan IPM harus mengikuti latihan kepemimpinan siswa. Mereka harus diberikan bekal organisasi dan kepemimpinan,” jelas anggota Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah PCM Babat ini.

Bila suasana pembelajaran sudah normal, sambungnya, maka aktivitas kegiatan kesiswaan juga harus berjalan normal. “Para pimpinan IPM akan menyambut siswa baru dengan berbagai kegiatan yang menggembirakan. Seperti forum taaruf siswa (Fortasi), masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan dilanjutkan kemah dakwah,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *