Etika Berdzikir dan Berdo’a

Pengantar

Terdapat pertanyaan yang sederhana, tetapi penting diketahui oleh setiap muslim, serta perlu perenungan yang ekstra. Pertanyaan itu adalah: Mengapa kita harus berdo’a?

Aliran Islam Liberal Menjawab

  1. Seseorang berdo’a sebab tidak berdaya menghadapi pertarungan dalam kehidupan.
  2. Seseorang berdo’a sebab do’a sebagai wujud melarikan diri dari usaha yang gagal.
  3. Berdo’a adalah usaha menghibur diri dari kekalahan

Orang Beriman Menjawab

  1. Seseorang berdo’a, karena do’a memang kewajiban yang disyariatkan.
  2. Orang beriman yakin, bahwa hakikatnya manusia tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali atas pertolongan Allah Swt. Oleh karenanya, ia berdo’a.
  3. Seseorang berdo’a, untuk menumbuhkan keimanan dan kekuatan serta semangat baru

Etika Berdzikir dan Berdo’a

Apabila seseorang akan berdo’a, memohon sesuatu kepada Allah swt, maka hendaklah ia melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdo’a hanya kepada Allah swt:

Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim. (Q.S. Yunus:106)

2. Memanjatkan doa dalam keadaan bersuci, karena lebih afdhal. Rasulullah saw bersabda. Dari Al Muhajir bin Qunfudz bahwasannya Nabi saw bersabda:

Sunan Abu Daud 16: “Sesungguhnya aku tidak suka menyebut Nama Allah Ta’ala kecuali dalam kedaan suci”

3. Berdo’a sambil mengangkat tangan

Abu Daud 1271 (Hadits Hasan Shahih): Apabila kalian meminta kepada Allah maka mintalah dengan menengadahkan telapak tangan dan jangan meminta dengan belakangnya.

4. Do’a diucapkan pada waktu yang baik, seperti:

a.Sepertiga malam terakhir, merujuk hadits:

Shahih Bukhari 1077: Rabb Tabaaraka wa Ta’ala kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: “Siapa yang berdo’a kepadaKu pasti Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun kepadaKu pasti Aku ampuni”

Sunan Tirmidzi 3422: Dari Abu Hurairah bahwa seseorang berkata: wahai Rasulullah, saya mendengar doa Rasul pada malam hari, dan yang sampai kepadaku dari doa tersebut bahwa Rasul mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah dosaku, dan luaskanlah tempat tinggalku, berkahilah aku pada rizki yang engkau berikan”. Beliau bersabda: “Apakah engkau melihat kalimat-kalimat tersebut meninggalkan sesuatu?”

b. Hari Jum’at, merujuk hadits:

Shahih Bukhari 883: “Pada hari Jum’at itu ada satu saat, tidaklah seorang hamba Muslim mengerjakan shalat lalu dia berdo’a tepat pada saat tersebut melainkan Allah mengabulkan do’anya tersebut”. Kemudian beliau member isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya saat tersebut. Muslim menambahkan :

Muslim 1409: Waktnya ialah antara imam duduk (di mimbar) hingga selesai shalat Jum’at.

7. Dalam keadaan mulia, seperti:

a. Saat sujud dalam shalat, merujuk hadits:

Shahih Muslim 744: “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa” (Juga Ahmad 1801)

b.Ketika Puasa, merujuk hadits:

Sunan Ibnu Majah 1742: “Ada tiga orang yang tidak akan ditolak do’anya; imam yang adil, orang yang berpuasa hingga berbuka dan do’a orang yang teraniaya”

c. Antara adzan dan iqamah, merujuk hadits:

Tirmidzi 196: Rasul bersabda: “Do’a antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak”

6. Dengan menghadap kea rah Qiblat

Bukhari 1634: Dari Salim bin ‘Abdullah bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar ra melempar Al Jumrah Ad Dunya (Al Ulaa, awal) dengan tujuk kerikil kemudian bertakbir pada setiap kali lemparannya kemudian dia maju hingga sampai pada permukaan yang datar dia berdiri menghadap qiblat dengan agak lama, lalu berdo’a dengan mengangkat kedua tangannya.

7. Memuji Allah swt dipermulaan do’anya, merujuk hadits:

Katakanlah: “Serulah Allah atau Serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)(QS. Al-Isra’:110)

8. Merendahkan suara

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas(QS. Al-A`raf:55)

 

 disampaikan di Pengajian Rutin Bapak Ibu Guru SMK Muhammadiyah 5 Babat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *